69 Persen Penerima Bantuan Sudah Cairkan Dana Banpres Produkif


 Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf menulis sekitar 69 % yang menerima bantaun telah mencairkan dana Program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM). Sesaat 31 % bekasnya belum lakukan pencairan.

Informasi Agen Bola Terpercaya Pada Bursa Taruhan Bola

http://www.tourghepquynhon.net/situs-judi-bola-online-terbaik-informasi-agen-bola-terpercaya-pada-bursa/Tentang hal data itu didapat hasil dari survey pengawasan program Banpres Produktif 2020 yang dikerjakan Kementerian Koperasi dan UKM dan Team Nasional Pemercepatan Pengendalian Kemiskinan (TNP2K).


Survey memakai sistem kuantatif dengan menyertakan 1.261 informan usaha mikro dan kualitatif sekitar 93 responden.


Berdasar hasil survey kontribusi BPUM dikerjakan pemerintahan, belum dicarikannya dana BPUM itu, sebab fakta mereka belum mempunyai waktu. Selain itu, ada banyak aktor UMK yang dalam proses aktivasi.


Dalam survey yang diterima merdeka.com, sekitar 75,6 % aktor UMK telah sukses lakukan aktivasi rekening. Sesaat masih ada 8,3 % yang menerima faedah yang tidakberhasil lakukan aktivasi rekening.


"Ini dikarenakan oleh rekening yang terblokir 61,9 % dan 25,7 % tidak mengenali fakta kenapa gagal lakukan aktivasi rekening," catat hasil survey itu.


Hasil survey dikerjakan pemerintahan mengatakan pemakaian dana kontribusi program BPUM banyak didistribusikan untuk pembelian bahan baku kembali lagi sekitar 88,5 %. Alat produksi 23,4 %, konsumsi 22,8 %, menabung 10,3 %, bayar hutang 6,8 %, dan yang lain 3,4 %.


"Pemakaian yang lain untuk ongkos sekolah anak dan ongkos penyembuhan keluarga yang sakit,"


Kementerian Koperasi dan UKM lewat Team Nasional Pemercepatan Pengendalian Kemiskinan (TNP2K) menulis 45,5 % yang menerima faedah kontribusi Presiden Produktif (Banpres Produktif) memperoleh bansos yang lain.


Hal tersebut dikutip hasil dari penilaian penerapan Kontribusi Pemerintahan Untuk Aktor Usaha Mikro (BPUM - BanPres Produktif), Selasa (22/12/2020), dari 1.261 usaha mikro sebagian besar usaha yang disurvey akui memperoleh kontribusi lain kecuali program BPUM.


Salah satunya 45,5 % memperoleh bantuan sosial berbentuk nonsembako seperti bansos Program Keluarga Keinginan (PKH), Program Indonesia Pandai (PIP), kartu Prakerja, dan Kontribusi Sosial Tunai (BST).


Selanjutnya 21,3 % memperoleh kontribusi Agunan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), 16,5 % bansos berupa sembako, 7,3 % memperoleh kontribusi dari Pemda.


Selanjutnya, sekitar 3,9 % memperoleh kontribusi berbentuk lain, 3,5 % kontribusi berupa credit, dan seputar 38,5 % aktor usaha tidak terima kontribusi lain dari Pemerintahan.


Begitu fakta aktor usaha terima kontribusi yang lain karena lebih dari 60 % yang menerima BPUM tidak mempunyai cadangan kas lebih dari 10 hari.


Karena Sejumlah besar unit usaha akui alami masalah pengurangan keinginan sampai 86 % dituruti kesusahan kas untuk operasional 65,5 %, dan berlangsungnya peningkatan bahan baku 51,8 %. Hingga membuat Beberapa mereka cari dana untuk menjaga upayanya.


Sebab dalam hasil survey itu sebagian besar unit usaha mempunyai omzet kurang dari Rp 15 juta/bulan dan masih lakukan pemasaran lewat off line.


Tentang hal menurut Undang-undang nomor 20 tahun 2008, usaha mikro mempunyai hasil pemasaran tahunan terbanyak Rp 300 juta atau sejumlah Rp 25 juta per bulan. Data survey memperlihatkan cuman 2,5 % yang menerima BPUM yang mempunyai omzet lebih dari Rp 25 juta.


Presiden Jokowi mengawasi jalannya pembagian bansos masyarakat yang terimbas Covis-19. Tiap masyarakat akan terima kontribusi sebesar Rp 600 ribu.


Postingan populer dari blog ini

The troublesome atmosphere professional athletes were actually put in should

A Heart’s Enchantment

INTERVIEW: Ken Block goes electric with Audi