Jaksa Agung Burhanuddin Sebut Potensi Rugi Asabri Rp 17 Triliun, Lebih Besar dari Jiwasraya


 Beskal Agung ST Burhanuddin menjelaskan, kekuatan rugi dari sangkaan korupsi di Asabri capai Rp 17 triliun. Nilai itu semakin tinggi dari rugi Jiwasraya yang capai Rp 16,8 triliun.

Strategi Untuk Menang Terus Di Judi Bola Online Terpercaya

Nilai itu dikatakan Menteri BUMN Erick Thohir waktu mengunjungi Burhanuddin di kantornya, Selasa (22/12/2020) pagi hari ini. Tentang hal, kekuatan rugi itu didasari di hasil audit dari Tubuh Pemantauan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).


"Kami telah memperoleh dari Pak Menteri barusan hasil dari audit BPKP, diprediksi kerugiannya Rp 17 triliun, ya, kemungkinan sedikit semakin besar dari Jiwasraya," tutur Burhanuddin di Kejaksaan Agung.


Untuk sekarang ini, Burhanuddin menjelaskan aktor sangkaan masalah korupsi di BUMN ini masih terkait dengan masalah Jiwasraya. Tetapi, Burhanuddin engga memberi komentar selanjutnya.


Erick menambah, hasil audit BPKP masalah kekuatan rugi ini didasari pada audit di kepimpinan direksi lama Asabri. Erick sendiri telah mengubah direksi BUMN ini pada September 2020 lalu di mana Wahyu Suparyono diplot jadi Direktur Khusus yang baru.


"Hasil audit BPKP itu saat sebelum direksi baru, tetapi sama seperti yang dikatakan Pak Beskal Agung, itu bagaimana kita mapping korupsi dan aset-asetnya sebab harus tetap kita menjaga, berkaitan dengan jalannya Asabri, janganlah sampai ada perusahaan yang tidak kuat jalan," terang Erick.


Faksinya percaya, dengan kerja sama yang kuat di antara Kementerian BUMN, Kejaksaan Agung dan Kepolisian RI, karena itu proses penyelidikan atas masalah ini dapat berjalan baik. Dianya pastikan direksi baru yang sudah ditunjuknya mempunyai tanggung jawab pada perusahaan.


"Kita yakinkan, direksi baru Asabri benar-benar bertanggungjawab secara baik, tidak ada beberapa hal yang stop dari loyalitas perusahaan," tegasnya.


Awalnya, Menteri BUMN Erick Thohir bertandang ke gedung Kejaksaan Agung pagi hari ini, Selasa (22/12/2020). Erick dengan maksud untuk memberikan laporan penemuan faksinya masalah masalah korupsi di BUMN asuransi PT Asabri (Persero).


Erick ngomong, penemuan yang dianya adukan berawal dari audit interograsi dari Tubuh Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Di Kejaksaan Agung, Erick diterima langsung oleh Beskal Agung ST Burhanuddin.


"Pasti sesuai pekerjaan kami di mana kami harus lagi membenahi performa perusahaan BUMN dan diantaranya, ya, benar-benar Asabri," tutur Erick ke reporter.


Erick ngomong, kerja sama faksinya dengan Kejaksaan Agung dalam menginterogasi masalah Asabri mempunyai keterikatan dengan masalah BUMN asuransi Jiwasraya. Dalam peluang yang serupa, Burhanuddin menjelaskan calon terdakwa dalam masalah ini hampir serupa dengan Jiwasraya.


"Jadi mengapa kami bereskan sebab kecocokan, sehingga kita dapat petakan. Kami telah memperoleh hasil interograsi dari BPKP, diprediksi (ruginya) Rp 17 triliun, semakin banyak sedikit dari Jiwasraya," papar Burhanuddin.


Menko Polhukam Mahfud Md tidak ingin banyak berbicara berkaitan sanggahhan Dirut PT Asabri (Persero) Letjen Purn TNI Sonny Widjaja masalah sangkaan korupsi di Asabri. Ia menyebutkan untuk menyaksikan perubahannya kelak.


Postingan populer dari blog ini

The troublesome atmosphere professional athletes were actually put in should

A Heart’s Enchantment

INTERVIEW: Ken Block goes electric with Audi